Contoh teks deskriptif “Kota Surabaya” dalam bahasa Inggris dan artinya
Teks deskripsi kota surabaya dan makna lengkapnya
Apa yang teman-teman KBI ketahui tentang teks deskriptif dalam bahasa Inggris? teks deskriptif adalah teks yang mencantumkan sifat-sifat sesuatu. Fitur. Topiknya kebanyakan tentang atribut sesuatu. Bentuk kata ganti orang ketiga digunakan. Dengan kata lain, teks deskriptif adalah teks bahasa Inggris yang digunakan untuk menggambarkan benda atau makhluk hidup yang kita gambarkan.
Teks deskriptif sendiri digunakan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan sesuatu. Struktur teks deskriptif terdiri dari identifikasi dan deskripsi.
Berikut ini adalah contoh teks deskriptif dalam bahasa Inggris tentang kota Surabaya. Sahabat KBI pasti sering mendengar tentang kota Surabaya bukan? Atau pernah ke Surabaya sebelumnya? Demikian deskripsi kota surabaya dalam bahasa inggris.
SURABAYA
Kota Surabaya (abjad Jawa: adalah ibu kota provinsi Jawa Timur, Indonesia tiba-tiba menjadi kota metropolitan terbesar di provinsi tersebut. Surabaya adalah kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Surabaya juga merupakan pusat bisnis, perdagangan, industri dan pendidikan di wilayah Jawa Timur dan Indonesia Timur adalah 796 km timur Jakarta dan 415 km barat laut Denpasar, Bali. Surabaya berada di pantai utara pulau Jawa dan berbatasan dengan Selat Madura dan Laut Jawa.
Surabaya memiliki luas kurang lebih 333.063 km2 dengan jumlah penduduk 2.909.257 jiwa (2015). Wilayah metropolitan Surabaya yaitu Gerbangkertosusila yang berpenduduk sekitar 10 juta jiwa merupakan wilayah metropolitan terbesar kedua di Indonesia setelah wilayah Jabodetabek. Surabaya berbatasan dengan satu bandara, yaitu Bandara Internasional Juanda, serta dua pelabuhan, yaitu Pelabuhan dan Pelabuhan Tanjung Perak.
Surabaya terkenal sebagai kota pahlawan karena banyak terlibat dalam perjuangan Arek Arek Suroboyo – (Pemuda Surabaya) untuk kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajah.
etimologi
Kata Surabaya (bahasa Jawa kuno: rabhaya) sering diartikan secara filosofis sebagai simbol perjuangan antara tanah dan air. Selain itu, pertempuran mistis antara sura / suro (hiu) dan baya / boyo (buaya) muncul dari Surabaya, yang membangkitkan harapan bahwa nama “Surabaya” akan muncul setelah pertempuran.
asal usul surabaya
Bukti sejarah menunjukkan bahwa Surabaya sudah ada jauh sebelum zaman penjajahan, seperti yang tercatat dalam 1358 prasasti Trowulan I, M melintasi lembah Sungai Brantas. Surabaya juga tercantum dalam Pujasastra, kitab Nagarakertagama yang ditulis oleh para empu pelayaran Prapañca dan diriwayatkan oleh Raja Hayam Wuruk pada tahun 1365 M dalam Canto XVII (Kuil ke-5, baris terakhir).
Meskipun bukti tertulis tertua mencantumkan nama Surabaya pada 1358 M (Prasasti Trowulan) dan 1365 M (Nagarakertagama), para ahli berpendapat bahwa wilayah Surabaya sudah ada sebelum tahun-tahun tersebut. Surabaya Lahir Opini Humanis Jerman Oleh Faber, wilayah Surabaya berdiri pada tahun 1275 M. oleh Raja Kertanegara sebagai tempat pemukiman baru para prajurit yang berhasil menumpas Pemberontakan Kemuruhan pada tahun 1270 M. Lebih banyak pendapat adalah bahwa Surabaya adalah akhir bernama Galuh yang lebih awal.
Versi lain mengatakan bahwa Surabaya berasal dari kisah perjuangan hidup dan mati antara Adipati Jayengrono dan Sawunggaling. Konon setelah mengalahkan tentara Kerajaan Mongol, Kubilai Khan, atau utusan yang dikenal dengan pasukan Tatar, Raden Wijaya mendirikan istana kerajaan di pinggiran Adipati Jayengrono dan menempatkan Sasi sebagai kepala daerah. Jayengrono sudah lama menguasai ilmu buaya dan semakin kuat dan mandiri, mengancam kedaulatan kerajaan Majapahit. Untuk menaklukkan Jayengrono, Surat Magister Ilmu Sawunggaling dikirim.
Kesaktian kerbau di ambang waktu di Mas Peneleh. Pertarungan berlangsung tujuh hari tujuh malam dan berakhir tragis karena keduanya tewas setelah kehilangan kekuasaan.
Nama Rabhaya sendiri dikukuhkan sebagai nama resmi pada abad ke-14 oleh penguasa di puncak Galuh, Arya Lêmbu Sora.
Kota Surabaya adalah ibu kota Provinsi Jawa Timur di Indonesia dan kota metropolitan terbesar di provinsi tersebut. Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Kota Surabaya juga merupakan pusat bisnis, perdagangan, industri dan pendidikan di Jawa Timur dan Indonesia bagian timur. Kota ini terletak 796 km sebelah timur Jakarta atau 415 km barat laut Denpasar di Bali. Surabaya berada di pesisir utara Pulau Jawa dan berada di seberang Selat Madura dan Laut Jawa.
Surabaya terkenal dengan sejarahnya sebagai Kota Pahlawan, sangat berpusat pada perjuangan Arek-Arek Suroboyo (Pemuda Surabaya) dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia melawan penjajah.
etimologi
Kata Surabaya (Jawa Kuna: rabhaya) sering diartikan secara filosofis sebagai simbol perjuangan antara tanah dan air. Selain itu, dari kata Surabaya juga terdapat mitos pertempuran antara Ikan Sura/Suro (hiu) dan Baya/Boyo (buaya), yang menimbulkan dugaan bahwa nama “Surabaya” terbentuk setelah pertempuran tersebut.
asal usul surabaya
Bukti sejarah menunjukkan bahwa Surabaya sudah ada jauh sebelum zaman penjajahan, seperti prasasti Trowulan I dengan nomor penyeberangan 1358 n di seluruh wilayah Sungai Brantas. Surabaya juga tercantum dalam Kakawin Nagarakretagama Pujasastra karya Empu Prapañca, yang menceritakan perjalanan Raja Hayam Wuruk pada tahun 1365 M dalam Pupuh XVII (bait ke-5, baris terakhir).
Meskipun bukti tertulis tertua menyebutkan nama Surabaya pada tahun 1358 M (Prasasti Trowulan) dan 1365 M (Nagarakretagama), para ahli berpendapat bahwa wilayah Surabaya sudah ada sebelum tahun-tahun tersebut. Menurut ilmuwan budaya Jerman von Faber, wilayah Surabaya didirikan pada 1275 M oleh Raja Kertanegara sebagai pemukiman baru bagi prajuritnya, yang berhasil menumpas Pemberontakan Kemuruhan pada 1270 M. Pendapat lain menyebutkan bahwa Surabaya dulunya merupakan daerah yang bernama Ujung Galuh.
Versi lain mengatakan bahwa Surabaya berasal dari cerita tentang perjuangan hidup dan mati antara Adipati Jayengrono dan Sawunggaling. Konon setelah mengalahkan pasukan Kerajaan Mongol yang dikirim oleh Kubilai Khan atau dikenal dengan pasukan Tatar, Raden Wijaya mendirikan sebuah istana di daerah Ujung Galuh dan menempatkan Adipati Jayengrono sebagai pemimpinnya. Seiring waktu, menguasai ilmu buaya, Jayengrono menjadi lebih kuat dan lebih mandiri, mengancam kedaulatan kerajaan Majapahit. Untuk menaklukkan Jayengrono, dikirimlah Sawunggaling yang menguasai ilmu surah.
Pertempuran gaib itu terjadi di pinggiran Kali Mas di daerah Peneleh. Pertarungan berlangsung tujuh hari tujuh malam dan berakhir tragis karena keduanya tewas setelah kehilangan kekuatan.
Nama Rabhaya sendiri dikukuhkan sebagai nama resmi pada abad ke-14 oleh penguasa Ujung Galuh, Arya Lêmbu Sora.
Semoga bermanfaat untuk sahabat KBI semua
Sumber :
- https://rm.id/baca-berita/ekonomi-bisnis/83847/3-contoh-proposal-bisnis-kuliner-dan-kerajinan
- https://rollingstone.co.id/111-90-l50-204-video/
- https://rollingstone.co.id/183-63-l53-200-link/
- https://rollingstone.co.id/45-76-33-45-76-33-x-44/
- Gb WhatsApp
- https://travelbos.co.id/
- https://inspiratormedia.id/
- https://ejurnalbalaibahasa.id/
- https://ppdb-batam.id/
- https://fintekmedia.id/
- https://kissasian.id/